CHEILITIS
Cheilitis adalah suatu istilah yang luas yang menggambarkan peradangan pada permukaan yang mempunyai ciri-ciri bibir kering dan pecah-pecah. pada umumnya cheilitis dapat disebabkan oleh Sinar matahari atau cuaca dingin dan kering dapat menyebabkan bibir terkelupas. Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, makanan atau minuman. Dan bisa juga disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Candida, yang menghasilkan pecah-pecah dan sakit pada mulut.
Apabila suatu penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal.
Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan. Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah.
Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker. Kerusakan akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.
Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun. Tanda ini tidak perlu dirisaukan. Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus keturunan dimana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers). Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan mulut menjadi kemerahan.
Pada peradangan bibir (keilitis), mulut terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik. Jamur (thrush) bisa tumbuh di mulut dan menimbulkan luka terbuka. Keilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.
Gejala – gejala yang biasanya terjadi pada cheilitis diantaranya :
1. Bibir kering
2. Bibir pecah-pecah
3. Luka pada bibir
4. Sakit
5. Bahkan bibir dapat sampai berdarah
Cheilitis terdiri dari beberapa jenis tergantung dari etiologinya, yaitu :
1. Cheilitis Eskfoliatif
Chelilitis eksfoliatif merupakan suatu peradangan superfisial yang bersifat kronis pada permukaan bibir yang ditandai dengan terbentuknya sisik yang persisten. Kebanyakan penderita adalah remaja putri atau wanita muda, banyak diantara mereka memperlihatkan gangguan emosi. Kelainan ini tidak berkaitan dengan kepekaan terhadap sinar matahari atau zat kimia. Penderita memiliki kecenderungan mengelupas sendiri jaringan bersisik yang terdapat dibibir dan hal itu terjadi secara terus menerus.
2. Cheilitis Actinic
Cheilitis aktinokeratosis adalah suatu lesi klinis dari bibir bawah akibat dari kerusakan radiasi matahari yang berlebihan. Pada tahap dini, bibir bawah menderita keratotik ringan dengan pencampuran yang tak nyata dari tepi vermilion dan kulit sekitarnya. Dengan makin banyak terpajan matahari, maka daerah-daerah putih yang mempunyai batas-batas jelas atau difus menjadi nyata. Perlahan-lahan bibir menjadi keras, bersisik, sedikit membengkak dan membalik. Ulserasi dengan keropeng adalah khas dari keadaan kronis.
3. Cheilitis Moniliasis
Cheilitis moniliasis adalah peradangan pada bibir yang berkaitan dengan Candida albicans dan kebiasaan menjilat bibir. Dipercaya bahwa organisme candida dapat jalan masuk ke lapisan-lapisan permukaan dari epitel bibir setelah mukosa rusak, yang disebabkan oleh keadaan basah dan kering yang berulang-ulang dari jaringan bibir. Akibatnya terjadi pengelupasan epitel permukaan dan dapat terlihat sisik keputihan halus yang terdiri atas mukus liur kering. Keadaan yang kronis ditandai oleh fissura vertikal yang sakit dan berulserasi serta lambat sembuhnya. Reaksi hipersensitivitas terhadap bahan-bahan yang terdapat di dalam balsam bibir membuat keadaan tersebut sulit dihilangkan.
4. Cheilitis Glandularis
Cheilitis glandularis merupakan penyakit yang jarang dijumpai dan menyerang bibir terutama bibir bawah yang ditandai dengan pembesaran dari kelenjar saliva minor dengan derajat inflamasi yang bervariasi. Umumnya bibir bawah jauh lebih besar dari bibir atas. Penyebab dari cheilitis glandularis ini susah untuk dipastikan namun beberapa ahli menyatakan bahwa sipilis, infeksi bakteri, radiasi matahari, tembakau, kebersihan rongga mulut yang buruk dan faktor keturunan merupakan penyebab terjadinya cheilitis glandularis.
5. Cheilitis Granulomatosa
Cheilitis granulomatosa merupakan pembesaran bibir kronis yang merupakan inflamasi granulomatosa tanpa diketahui penyebab pastinya. Cheilitis granulomatosaini merupakan salah satu gejala dari Melkersson-Rosenthal syndrome.
Pengobatan cheilitis dapat dilakukan dengan cara :
1. Salep anti jamur
Salep antijamur, seperti Neosporin, dapat memberikan bantuan dan menyembuhkan infeksi yang menginfeksi bibir. Joel Gallant, MD, seorang profesor kedokteran di Johns Hopkins, merekomendasikan menggunakan obat antijamur untuk mengobati Cheilitis, yang ditandai dengan peradangan dan luka pada permukaan bibir, di sudut mulut dan di sekitar mulut.
2. Obat antivirus
Antivirus, seperti Valtrex, Famvir dan Zovirax, digunakan untuk mengobati herpes mulut yang merupakan kondisi menular yang menyebabkan munculnya luka dan pecah-pecah di sekitar mulut. Obat antivirus bekerja dengan memperlambat perkembangan virus, sehingga memungkinkan tubuh dapat melawannya.
0 Response to "MACAM CHEILITIS berdasarkan ETIOLOGI"
Post a Comment