maloklusi gigi merupakan penyimpangan letak gigi dan atau malreasi lengkung geligi (rahang0 diluar rentang kewajaran yang diterima. maloklusi juga bisa merupakan variasi biologi sebagaimana variasi biologi yang terjadi pada bagian tubh yang lain, tetapi karena variasi letak gigimudah diamati dan menggganggu estetik sehinga menarik perhatian dan memunculkan keiginan untuk melakukan perawatan. terdapat bukti bahwa prevalensi maloklusi meningkat, peningkatan ini sebagaian dipercayai sebagai suatu proses evolusi yang diduga sebagai akibat meningkatnya variabelitas gen dalam populasi yang bercampur dengan kelompok ras. meningkatnya letak gigi yang berdesakan mungkin disebabkan tidak adanya atrisi proksimal dan oklusal yang terjadi pada gigi. pada masa lalu kelompok amborigin di australia makan makanan yang kasar sehingga menghasilkan pengurangan lebar mesiodistal gigi karena adanya atrisi pada gigi. panjang lengkung gigi dapat berkurang sekitar sepuluh milimeter dan keadaan ini mengurangi kecenderungan terjadinya gigi berdesakan. maloklusi dapat disebabkan adanya kelainan gigi dan malreasi lengkung geligi atau rahang.
kelainan gigi yang dapat menyebabkan maloklusi dapat berupa kelainan letak, ukuran, bentuk dan jumlah gigi. untuk menyebut letak rahang yang tidak normal tidak terlalu susah meskipun, misalnya hanya dikatakan bahwa rahang atas terletak anterior telah mendapat gambaran yang jelas. tetapi untuk menyebut letak gigi tidak normal letaknya terdapat banyak istilah yang digunakan, dan meskipun sudah banyak istilah yang telah disepakati namun penggunaannya tidak merupakan keharusan. kata dengan aturan versi lebih banyak digunakan misalnya mesioversi yang berarti terletak lebih mesial dari pada letak normalnya. demikian juga pada gigi yang terletak lebih kepalatal disebut palatoversi. infraversi digunakan untuk menyebu gigi gigi yang tidak bisa mencapai bidang oklusal meskipun ada juga menggunakan sebutan infraoklusi. ada juga yang menggunakan kata dengan akhiran posisi. untuk menyebut letak gigi yang condong rasanya lebih cocok dipakai istilah dengan akhiran klinasi sehingga gigi yang protusi bisa disebut proklinasi, retrusi berati sama dengan retroklinasi, mesioklinasi berati condong ke mesial,distoklinasi berati condong kedistal, dan lain-lain.
traversi atau ada juga yang menyebut transposisi ialah dua gigi yang bertukar tempatnya dan yang sering terjadi adalah kaninus atas menempati tempat insisiv lteral atau enempati tempat premolar prtama. torsiversi atau disebut juga rotasi ialah suatu gigi yang berputar pada sumbu panjangnya. gigi yang rotasi tersebut menurut sisi proksimal yang paling menjauhi lengkung geligi dan ke arah mana gigi tersebut berputar. sebagai contoh insisivus atas sentral yang rotasi dapat disebut rotasi distolabial apabila sisi distal berputar kelabial. bila sumbu perputaran gigi terletak ditengah gigi disebut rotasi sentris dan kedua sisi proksimal berputar sedangkan jika sumbu perputaran gigi tidak terletak di tengah gigi tersebut disebut rotasi eksentris dan hanya satusisi proksimal yang berputar.
pengertian gigi yang etropik adalah tidak pada tempatnya. kaninus atas merupakan gigi yang sering mengalami erupsi yang ektopik dan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi sebelah-menyebelahnya. kaninus dapat bergerak kearah garis median dan terletak di palatal maupun labial. kaninus yang terletak diluar lengkun kadang-kadang disebut ekstostema.
0 Response to "maloklusi gigi"
Post a Comment