Antibiotik Golongan kuinolon

Golongan kuinolon
Golongan kuinolon terdiri atas siprofloksasin, enoksasin, ofloksasin, tefloksasin, dan norfloksasin. 
1. Mekanisme kerja
Mekanisme resistensi melalui plasmid seperti yang banyak terjadi pada antibiotika lain tidak dijumpai pada golongan kuinolon, namun dapat terjadi dengan mekanisme mutasi pada DNA atau membran sel kuman.

2. Farmakokinetik 
       Florokuinolon diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Semua florokuinolon mencapai kadar puncaknya dalam satu sampai dua jam setelah pemberian obat. Bioavaibilitasnya pada pemberian per oral sama dengan pemberian parenteral. Penyerapan sifoploksasin (dan mungkin juga fluorokuinolon lainnya ) terhambat bila diberikan bersama antasida. Fluorokuinolon hanya sedikit terikat dengan protein. Golongan obat ini didistribusi dengan baik pada berbagai organ tubuh. Fluorokuinolon yang menguntungkan ialah masa paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikan dua kali sehari. 

e. Metronidazol
Farmakologi.
      Metronidazol  adalah  campuran  nitroimidazol  yang dikembangkan  di  Perancis,  yang  pada  mulanya  digunakan  untuk  mengobati infeksi protozoa. Preparat ini bersifat bakterisid  terhadap organisme anaerob, dan diduga dapat mengganggu sintesis DNA bakteri. 
Metronidazol bukanlah obat pilihan  untuk  perawatan  infeksi  yang  disebabkan  oleh Actinobacillus actinomycetemcomitans, tetapi mungkin efektif dalam level terapeutik karena metabolit  hidroksi-nya.  Namun  demikian,  metronidazol  efektif  terhadap Actinobacillus Actinomycetemcomitans bila dikombinasikan dengan antibiotika lain. 
    Metronidazol  juga efektif terhadap bakterianaerob  obligat  seperti Porphyromonas gingivalisdan Prevotella intermedia.  Evaluasi klinis.-Metronidazol telah digunakan untuk perawatan kasus-kasus gingivitis, gingivitis ulseratif nekrosis akut, periodontitis berkembang lambat, dan periodontitis berkembang cepat. Pemberian metronidazol 250 mg 3 X sehari atau 4 X sehari selama 14 hari terbukti  mengurangi  pertumbuhan  bakteri  anaerob  termasuk spirokheta,  dan mengurangi tanda-tanda klinis dan histopatologis dari periodontitis. Dosis yang paling sering digunakan adalah 250 mg 3 X sehari selama 7 hari. 
Metronidazol  telah  pula  dikombinasikan  dengan  amoksisilin,  yang didasarkan pada asumsi bahwa metronidazol akan menghambat bakteri-bakteri fakultatif,  sedangkan  amoksisilin menghambat  bakteri-bakteri  fakultatif  dan aerob.  Kombinasi  tersebut  dilaporkan  efektif untuk  perawatan  periodontitis refraktori. Kombinasi amoksisilin 500 m dengan metronidazol 250 mg 3 X sehari selama 7 hari bertutut- turut yang kemudian diulangi kembali setelah 4 bulan dan 8  bulan,  ternyata  siknifikan  mengurangi  kedalaman  saku,  pendarahan  pada probing,dan dicapainya perolehan perlekatan (gain of attachment /  attachment gain) pada kasus periodontitis dewasa yang progresi (FK UI,2002) 

0 Response to "Antibiotik Golongan kuinolon"

Post a Comment